Jakarta – Universitas Padjadjaran (Unpad) resmi meluncurkan Unpad EdEx sebagai kursus pelatihan manajemen pendapatan kredit untuk program pascasarjana Unpad bagi para profesional dari institusi lokal, multinasional, dan pemerintah.
CEO Unpad EdEx Mario Nicolas menyatakan, program ini hadir sebagai respons terhadap pesatnya perkembangan industri sehingga banyak perusahaan merasa perlu meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) mereka.
“Unpad EdEx bertujuan menjawab kebutuhan tersebut dengan menjembatani kualitas pendidikan Unpad dengan kebutuhan di lapangan,” kata Mario di Forest City by Plataran, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 Januari-no. , 2024 sore.
Ia mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan 90 persen dari total 14 juta tenaga kerja Indonesia belum pernah mendapatkan pelatihan lebih lanjut atau pelatihan ulang.
Hambatan utamanya mencakup kurangnya akses terhadap informasi, serta kendala biaya dan waktu. Letak geografis Indonesia yang luas dan merupakan negara kepulauan juga memberikan tantangan dalam pemerataan akses terhadap pendidikan vokasi.
Faktanya, berdasarkan hasil studi Economist Impact tahun 2022, separuh pekerja Indonesia setuju bahwa melanjutkan pendidikan dan pelatihan ulang akan meningkatkan produktivitas mereka. Mayoritas pekerja, yaitu 57 persen, memiliki harapan yang tinggi bahwa perusahaan harus mendukung pengembangan mereka melalui akses terhadap pelatihan.
“Dengan hadirnya Unpad EdEx, kami berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dan kinerja perusahaan dan organisasi terkait, sehingga bersama-sama kita dapat menjadi akselerator perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Mario dan tim optimistis pada tahun 2028, Unpad EdEx mampu membantu 100.000 tenaga profesional yang ingin meningkatkan keterampilan dan kemampuannya.
Ia mengatakan, materi-materi yang tersedia di Unpad EdEx banyak yang tidak hanya bersifat teoritis, namun juga praktis, dan dapat diterapkan sesuai dengan learning outcome yang diharapkan klien.
Sedangkan pembelajarannya didampingi oleh tim pengajar yang terdiri dari dosen dan praktisi Unpad, baik secara luring maupun daring.
Menurut Mario, seluruh materi pelatihan berstandar sarjana dan pascasarjana Unpad. Maka mulai saat ini, seluruh peserta EdEx Unpad akan mendapatkan SKS yang memungkinkan mereka melanjutkan studi ke jenjang resmi di Unpad.
“Usai pelatihan, para peserta mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan jika ingin melanjutkan pendidikan di Unpad. “Bahkan bisa langsung ke pokok permasalahan,” imbuhnya.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkaya kurikulum EdEx Unpad dari program pendidikan Unpad, yang kemudian diperkuat dengan kebutuhan masing-masing industri,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direksi Universitas Padjadjaran Arief Yahya menyambut baik peluncuran Unpad EdEx. Menurutnya, di era digital saat ini, perguruan tinggi harus mencari terobosan-terobosan baru.
“Industri pendidikan merupakan industri kedua yang paling terdisrupsi oleh transformasi digital. “Kalau kita tidak bertransformasi, pasti kita akan tertinggal,” kata mantan Menteri Pariwisata itu.
“Oleh karena itu, kami berharap Unpad Edex dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam mengakses pendidikan,” tutupnya. Pemerintah sedang mempertimbangkan pinjaman yang sangat terjangkau untuk membantu siswa. Pemerintah saat ini sedang mengkaji skema pinjaman yang sangat menguntungkan yang ditujukan untuk membantu siswa kelas menengah ke bawah yang tidak menerima kartu Indonesia Pintar (KIP) presentasi Ghumhaikisikepyar 18 Maret 2024.